Rabu, 25 Januari 2012

Belajar Agama Hindu

Pengertian agama dilihat dari segi terminologis yaitu kepercayaan / keyakinan seseorang / manusia terhadap Tuhannya.
sedangkan pengertian agama dilihat dari sisi etimologis (asal usul kata) yaitu berasal dari suku kata “A” yang berarti tidak, “Gam” atau Go yang berarti pergi, jadi Agama dapat diartikan sebagai sesuatu yang abadi, tetap kekal yang disebut Sanatana Dharma.
Sanatana Dharma adalah nama asli dari agama Hindu dimana kata Hindu sebenarnya adalah penyebutan suatu peradaban yang berada atau berkembang dilembah sungai sindu di India.
Dalam ajaran Sanatana Dharma atau agama Hindu dikenal tiga aspek  dasar yaitu :
  1. Agama = A = Ajaran, di dalam ajaran agama terkandung nilai-nilai atau sesuatu yang dipandang baik.
  2. Igama = I (Idep) = Sesuatu yang ditaati atau dikiuti, dalam Igama mengandung norma-norma yaitu sesuatu yang dibolehkan atau dilarang.
  3. Ugama = U (Ulah) = Perbuatan yang mengimplementasikan ajaran agama, di dalam ugama memuat ketentuan atau  aturan-aturan.
Dalam agama Hindu terdapat tiga kerangka yakni :
  1. Tattwa (filsafat) → agama → nilai-nilai.
  2. Susila (etika) → Igama → norma-norma.
  3. Upacara → Ugama → ketentuan-ketentuan. upacara berbeda dengan upakara (upacara berasal dari kata Upa = dekat dan cara = tradisi, sedangkan upakara berasal dari kata Upa = dekat dan kara = Perbuatan).
Contoh dari ketiga aspek tersebut yaitu dalam pembuatan banten untuk upacara dalam hal penggunaan telur, agar memperlihatkan satu kesatuan maka telur yang digunakan disini adalah telur bebek, mengapa telur bebek yang digunakan? karena bebek menurut filosofinya merupakan binatang suci. dimana bebek dapat memilih sendiri makanannya didalam lumpur, ia dapat mengetahui dengan pasti yang mana makanannya dan yang mana bukan makanannya.
Agama sebagai Ageman
mengapa agama sebagai ageman? ageman yaitu sesuatu yang harus dipegang baik dan jangan sampai lepas. Pengertian agama sebagai ageman yaitu sesuatu ajaran-ajaran yang dipegang oleh seseorang. Agama berwujud sebagai nilai, norma, ketentuan yang diageman. Norma dalam hal pindah agama adalah dilarang, dimana diatur sebagai ketentuan yang termuat dalam Kitab Manawa Dharma Sastra → Adiyaya XI Sloka 57 yaitu Pindah agama merupakan suatu perbuatan yang disamakan dosanya dengan :
  • Melupakan Veda
  • Menentang Veda
  • Memakan makanan yang dilarang
  • Menelan makanan yang dilarang
  • Membunuh teman sendiri
  • Memberi kesaksian palsu
Selain kitab Manawa Dharma Sastra, Pindah agama juga dilarang dalam Lontar Putra Sesana dimana bermakna :
  1. Kewajiban sebagai seorang anak terhadap orang tuanya adalah menyenangkan atau membahagiakan orang tuanya, yang salah satunya di contohkan dengan tidak meninggalkan Dharma (agama). dimana seseorang dalam hidup mempunyai tiga macam hutang yang disebut dengan Tri Rnam yang terbagi atas → Hutang bhakti terhadap Tuhan, → Hutang bhakti terhadap ortu / leluhur, dan → hutang bhakti terhadap Guru.
  2. Sebagai ortu mempunyai hutang budi terhadap Tuhan yang tidak pernah lunas walaupun telah meninggal dunia. sehingga hutang tersebut diwariskan kepada anak / keturunannya. itulah sebabnya kenapa mayat tidak dibawa ke Pura? yaitu karena hutang / kewajibannya diteruskan  kepada anak atau keturunannya.
selain dua diatas pindah agama juga diatur dalam pasal 6 ayat 2 GHR dikatakan bahwa perkawinan pada azasnya seorang istri tunduk pada agama suaminya. (ini juga mengandung makna bahwa perkawinan beda agama adalah dilarang).
Agama sebagai identitas diri
identitas → identite → tanda pengenal diri / ciri yaitu cara mengungkapkan identitas yang dapat dilakukan dengan :
  • Mengucapkan salam (Om Swastyastu).
  • Dalam wujud pemberian nama, dimana nilai-nilai yang terkandung dalam pemberian nama adalah Panca Warga → yang terdiri dari ortu dan tiga orang anak. (→ anak pertama biasa disebut : Wayan, Putu, Gede; → anak kedua biasa disebut : Kadek, Made = Madya (tengah); → dan anak ketiga yang biasa disebut Nyoman = termuda).
  • Dalam lingkup seperlunya yaitu bahasa, dimana dalam lingkungan orang Bali bahasa yang digunakan ada dua yakni bahasa Indonesia → sebagai bahasa komunikasi, dan bahasa daerah (Bali) → sebagai bahasa komunikasi dan bahasa Rasa.
Agama Hindu Sebagai Agama Ajaran Bukan Agama Hukum (Syariah).
agama Hindu sebagai agama syariah (hukum) dapat di umpamakan salah satu contohnya misalnya Agama Hukum kalau bulan puasa muncul atau ada tanda-tanda tertentu maka diwajibkan hukumnya untuk berpuasa, dalam hal puasa diatur berbagai ketentuan atau larangan yang dapat membatalkan puasa misalnya menelan ludah, menyentuh makanan, atau minum air.
sedangkan dalam agama Hindu ketika kita melaksanakan ibadah puasa dan kebetulan bertepatan dengan ibadah di pura maka sewaktu kita nunas tirta / minum tirta maka perbuatan tersebut tidaklah membatalkan puasa yang kita laksanakan.
Mengapa manusia beragama ?
manusia beragama mengandung maksud dan tujuan yaitu agar setiap orang dapat berbuat baik sebagai mana kepercayaannya. dimana menurut hindu pada kehidupan sehari-hari terdapat empat macam norma yakni :
  1. Norma Kesusilaan.
  2. Norma Kesopanan.
  3. Norma Agama.
  4. Norma Hukum.
tujuan agama Hindu yaitu Moksartam Jagad Hita Ya Ca Iti Dharma (tujuan tertinggi dari dharma / agama adalah untuk mencapai moksa atau  kebebasan dalam hal dapat menyatunya atman dengan sang pencipta atau brahman).
kehidupan manusia terbagi atas dua yaitu :
  1. manusia sewaktu hidup → dapat ditempuh dengan pengetahuan terhadap ajaran weda atau agama (Apara Veda).
  2. manusia sewaktu mati → dapat ditempuh dengan Para Veda atau pengetahuan spiritual.
Para Veda → Sruti
Apara Veda → Smerti
contoh bahwa roh merasa sakit jika dianiaya misalnya ketika kita mimpi jatuh atau tabrakan karena itu kita bisa terbangun, nah disitulah kita bisa membuktikan bahwa roh juga merasakan sakit.
Agama Hindu disebut filsafat veda karena agama Hindu memiliki tiga kerangka yaitu :
  1. Tattwa → Filsafat
  2. Susila → Sarascamuscaya, Slokartara
  3. Upacara → Lontar widsi
Dalam ajaran agama Hindu sebagai sumber ajaran yaitu terdapat dalam Catur Veda yaitu :
  1. Reg Veda
  2. Sama Veda
  3. Yajur Veda
  4. Atarwa Veda
Sumber kebenaran Hindu berasal dari dua yaitu :
  1. Dharma
  2. Rta → Natural Law → universal umum
apa yang membedakan antara Rta dan Dharma? Rta → merupakan hukum alam (natural law) bersifat umum bahwa semua yang ada di dunia ini memiliki hukum alam yang bersifat abadi.
contoh dari hukum Rta ini :
→ Matahari terbit di timur dan terbenam di barat.
→ Manusia lahir, hidup dan mati.
sedangkan Dharma merupakan sumber kebenaran yang terdiri dari :
  1. Sruti
  2. Smerti
  3. Sila
  4. Acara
  5. Atmanastuti
yang kesemuanya ini juga termuat dalam Kitab Manawadarma Sastra II Sloka ke 6. selain dari ke 5 sumber kebenaran dharma tersebut juga ada sumber kebenaran lain yang biasa disebut Nibanda..
dari urutan tersebut diatas kedudukan Sruti adalah yang tertinggi. sruti merupakan sumber kebenaran dari Smerti, Sila, Acara, Atmanastuti, dimana sruti adalah sumber kebenaran dharma dan sumber semua sumber kebenaran yang ada dibawahnya. Karena Sruti → merupakan wahyu yang termuat dalam Veda yang biasa disebut catur veda. sehingga yang harus diikuti dalam mencari dan menjalani kebenaran adalah sruti bukanlah smerti.
Contohnya Sruti mengatur tentang Catur warna →
  1. Brahmana → orang yang bekerja dalam lingkungan Tuhan.
  2. Ksatria → orang yang bekerja dalam lingkungan pemerintahan.
  3. Waisya → orang yang bekerja dalam lingkungan swasta.
  4. Sudra → orang yang bekerja dalam lingkungan kasar.
ini sangat berbeda dengan Smerti yang mengatur tentang pembagian kasta berdasarkan hal tersebut diatas.
Kebenaran Sruti difokuskan bagi orang-orang yang lebih mengejar spiritual berbeda dengan Smerti yang difokuskan bagi orang-orang yang mengejar materiel.
Sila → merupakan tingkah laku orang-orang suci yang mempunyai tingkah laku yang baik.
Acara → tradisi / adat kebiasaan yang bersifat lokal sesuai dengan masyarakat setempat.
dalam Manawa Dharma Sastra Adiyaya 95 Sloka 11 bunyinya :
“Tradisi yang tidak bersumber kepada Sruti itu dianggap sebagai tindakan pada sumber kegelapan / kebodohan yang tidak akan mendapatkan materiel dikemudian hari” contohnya di Bali di Sesetan pada waktu ngembak geni saling mediman. ini merupakan tradisi yang sudah tidak sesuai lagi dengan Sruti.
Atmanastuti → terdiri dari dua kata yaitu atman → roh yang ada dalam diri kita dan tusti → kepuasan sehingga atmanastuti adalah kepuasan kebenaran yang berada dalam diri kita / roh.
dalam Manawa Dharma Sastra juga ada lembaga untuk menangani kepuasan ini yaitu Parisadha.
Nibandha → pendapat para ahli dalam bidangnya contoh dibidang hukum :
pencurian apa yang dimaksud pencurian ? dan apa unsur-unsur dari pencurian itu ?
→ Dalam Agama Hindu diajarkan mengenai Tri Hita Karana, apakah anda tahu pengertian Tri Hita Karana ?
  • Tri → berarti Tiga
  • Hita → berarti bahagia
  • Karana → berarti sebab
sehingga Tri Hita Karana dapat didefenisikan sebagai tiga hubungan yang harmonis antara manusia dengan penciptanya, antara manusia dengan sesama, dan antara manusia dengan lingkungannya.
→ Lima langkah untuk mencapai kesadaran atman :
  1. Adiaksa → tindakan yang biasa dilakukan pada hal-hal yang baik.
  2. Santana → dengan cara mensyukuri segala rahmat Tuhan.
  3. Deaga → dengan keikhlasan
  4. Wairaja → dengan hal-hal yang tidak bersifat duniawi.
  5. Stita pratnyca → menseimbangkan hal-hal yang bersifat duniawi dengan rohani.
→ Teologi dalam Agama Hindu :
Agama Hindu merupakan Agama ajaran yang bersumber dari Tuhan, walaupun ada yang menyatakan agama hindu adalah agama dari langit, agama hindu pemuja patung, dll. kesemua pandangan tersebut sangat keliru dan sangat tidak menghormati akan keberadaan agama hindu dalam masyarakat. dimana sebenarnya agama Hindu adalah agama ajaran, agama hindu adalah agama budaya yang konsep utama dari ajaran agama hindu adalah kepercayaan. yang termuat dalam ajaran panca Sradha.
kepercayaan  disini dapat dipuja dalam bentuk abstrak dan juga dalam bentuk nyata. kepercayaan-kepercayaan dalam agama hindu meliputi :
  1. Brahman → percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa, dalam berbagai manifestasinya.
  2. Atman → agama Hindu percaya akan adanya atman / roh yang menghidupi setiap mahkluk di alam semesta ini.
  3. Punarbawa → agama Hindu percaya akan terjadinya kelahiran berulang-ulang atau reinkarnasi / samsara, setelah kematian. (hukum rta : lahir → hidup → mati → lahir → dst)
  4. Karmapala → agama Hindu percaya bahwa setiap perbuatan ada hasil yang akan di peroleh.
  5. Moksa → agama Hindu percaya akan adanya Moksa → yaitu alam kebebasan atau kelepasan atman, dimana atman bersatu atau menyatu dengan brahman atau sang pencipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar